Selasa, 25 Desember 2012




Laporan Pendahuluan




“HYPERTENSI”
 






OLEH:

JUANDA
091651



 





AKADEMI KEPERAWATAN PANCA BHAKTI
BANDAR LAMPUNG
TA 2011/2012


LAPORAN PENDAHULUAN
“HYPERTENSI”

1.      DEFINISI
Hypertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah diastolik dan atau sistolik yang tidak normal. (Silvia A Price & Lorraine M.Wilson. 1995)   
Hypertensi merupakan peninggian yang menetap dari tekanan darah sitolik di atas 140mmHg dan tekanan diastolik di atas 90mmHg. (Depkes RI, 1990)  


2.      ETIOLOGI
-          Keturunan
-          Konsumsi garam
-          Obesitas
-          Faktor sosial budaya
-          Geografi
v Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi :
Ø  Pola hidup yang tidak sehat seperti merokok
Ø  Genetik : Respon neurologi terhadap stress atau kelainan ekskresi atau transport NA
Ø  Obesitas : Terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah meningkat
Ø  Stress lingkungan
Ø  Hilangnya elastisitas jaringan pada orang tua serta pelebaran pembuluh darah
Ø  Umur
Ø  Kadar asaam urat dalam serum
Ø  Glukosa plasma





3.      PATOFISIOLOGI
Perjalanan penyakit hypertensi menjadi kompleks dengan interaksi dari berbagai variabel yang mungkin juga ada predisposisi genetik, mekanisme lain yang dimungkinkan meliputi perubahan-perubahan berikut:
-          Ekskresi natrium dan air oleh ginjal
-          Kepekaan baroreseptor
-          Respon vaskuler
-          Sekresi renin






























B. PATOFISIOLOGI



 


 




 



























Hipertensi yang lama
 
























 





































4.      TANDA DAN  GEJALA
-          Terkadang asymtomatis (tidak menimbulkan gejala).
-          Sakit kepala, tengkuk belakang, kadang disertai rasa berat di pundak dan tengkuk
-          Mata berkunag-kunang dan pusing
-          Mudah merasa lelah
-          Sukar untuk tidur
-          Tekanan diastolik > 95mmHg
-          Tekanan sistoilik > 140 mmHg

5.      KLASIFIKASI
a.       Berdasarkan penyebab, dibedakan atas:
1).    Hypertensi Primer (Esensial)
·         Hypertensi yang tidak diketahui penyebabnya

2).    Hypertensi sekunder
·        Hypertensi yang merupakan timbul dari masalah penyakit lain seperti penyakit ginjal, penggunaan estrogen, sistem neurologi, kelenjar adrenal.
·        Berdasarkan WHO, dibedakan atas:
(1)    Hypertensi ringan
Yaitu, bila nilai sistolik antara > 140 – 180mmHg dengan nilai diastolik antara 90 – 105mmHg 
(2)    Hypertensi Sedang
Yaitu, bila nilai sistolik > 180 mmHg dengan nilai diastolik > 105 mmHg.
(3) Hypertensi berat
Yaitu, bila nilai diastolik > 115 mmHg disertai kelainan jantung dan otak

6.      KOMPLIKASI
Umumnya penderita hypertensi tidak menunjukan gejala berarti tetapi pada saatnya akan mnunujukan gejala terjadinya
-          Stroke
-          Serangan jantung
-          Dekompensatic condis
-          Gagal ginjal

7.      TEST DIAGNOSTIC
a.       Pemeriksaan tekanan darah
b.      Pemeriksaan EKG, ditemukan hypertroipi cardiac
c.       Pemeriksaan urine, ditemukan proteinuri
d.      Pemeriksaan rontgen photo melihat ukuran jantung






8.      PENATALAKSANAAN
1.      Pengendalian  berat badan  ideal
a.       Penurunan BB dalam waktu singkat biasanya disertai penurunan TD
b.         BB 11,7 kg è   TD 20,7 – 12,7 mmHg
c.       Standar umum    BB 1 kg è    25/15mmHg 
2.      Pengaturan diit
a.       Diit rendah garam
b.      Menghentikan rokok
c.       Latihan fisik teratur
d.      Mengurangi stress
3.      Pencegahan
a.       Primer
Mencegah terjadinya hypertensi pada individu yang beresiko, dan dianjurkan untuk,
-          Mengatur diit agar berat badan ideal
-          Tidak merokok
-          Konsumsi rendah garam
b.      Skunder
Mengendalikan tekanan darah pada klien hypertensi tanpa komplikasi untuk mencegah penyakit jantung hypertensi
-          Monitor tekanan darah secara teratur
-          Bila terjadi gagal jantung pemberian digitolis secermat mungkin dengan kombinasi obat anti hypertensi yang cocok

9.      ASUHAN KEPERAWATAN
A.    Pengkajian Anamnesa
1        Biodata : umur, jenis kelamin, pekerjaan,
2        Riwayat kesehatan / penyakit dahulu: adanya nilai hypertensi, gagal jantung, DM, dan lain-lain
3        Riwayat kesehatan keluarga: adanya keluarga yang menderita hypertensi
4        Keluahan utama : sakit kepala disertai kaku di daerah leher dan bahu

B.     Pemeriksaan fisik
1.      Tekanan darah sistole di atas 140 mmHg dan diastole di atas 90mmHg
2.      Pada mata, pembuluh darah retina menjadi tipis
3.      Oedema periper yang terdapat pada gagal jantung kanan
4.      Pasien mengeluh palpasi (dada berdebar-debar)
5.      Pasien menjadi pelupa dan mudah marah
6.      Aktivitas / istirahat
-          Gejala : Kelainan, letih, napas pendek
-          Tanda : Aritmia, takipnea
7.      Sirkulasi
-          Gejala : riwayat  hypertens, penyakit jantung koroner / katup
-          Tanda : kenaikan TD, distensil vena jugularis
8.      Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal
Tanda : poliuria 
9.      Neurosensori
Gejala : keluhan pusing, sakit kepala berdenyut, gangguan pengelihatan
Tanda : penurunan kekuatan genggam
10. Nyeri/ketidaknyamanan :
Gejala :  angina nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala

C.     Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
-          Nyeri berhubungan dengan peningkatan vaskuler serebral
-          Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
-          Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik


MASALAH KEPERAWATAN

NO

MASALAH  KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI

RASIONALISASI


1.









Gangguan rasa nyaman, nyeri, berhubungan dngan peningkatan serebral vaskuler

Setelah dilakukan Askep selama 3x24 jam diharapkan masalah nyeri dapat teratasi dengan KH:
-          Klien tampak rileks
-          Klien melaporkan nyeri hilang atau berkurang


Mandiri:
1.      Mempertahankan tirah baring

2.      Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan
3.      Berikan Tindakan Nonfarmakologis untuk menghilangkan sakit. Misal: Kompres dingin pada dahi, distraksi

Kolaborasi
4.      Berikan Analgisik
5.      Antiansietas. Misal : Lorazepam, Diazepam


-          Meminimalkan stimulasi/meningkatkan relaksasi
-          Pusing dan englihatan kabur sering b.d sakit kepala
-          Tindakan yang menurunkan tekanan vaskuler serebral & yang memperlambat respon simpatis efektif

-          Menurunkan / mengontrol nyeri
-        Dapat mengurangi tegangan 7 ketidak nyamanan yang diperberat oleh stress

2
Resio nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
Setelah dilakukan askep 3x24 jam diharapkan masalah Resio nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi dengan KH:
-          Menunjukkan perubahan pola makan
-          Melakukan diit yang benar

Mandiri:
1.     Kaji pemahaman pasien tentang hubungan laqngsung antara hypertensi dan kegemukan


2.      Kaji ulang masukan kalori klien & pilihan diit

3.      Diit atau pengaturan makanan pada penyakit hypertensi
4.      Kaji kebiasaan pola makan klien

Kolaborasi
5.     Rujuk keahli gizi sesuai indikasi

-             Kegemukan adalah resiko tambahan pada tekanan darah tinggi karena disproporsi antara klapasitas aorta & peningkatan curah jantung
-             Mengidentifikasi kekuatan / kelemahan dalam program diit terakhir
-             Untuk mencegah terjadi hypertensi yang berulang
-             Untuk mengetahui kebiasaan makan klien

-             Mrmberikan konseling & bantuan dengan memenuhi kebutuhan individu
4
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
Setelah dilakukan askep 3x24 jam diharapkan masalah intoleransi aktivitas dapat teratasi dengan KH:
-        Klien dapat melakukan aktivitas secara normal setelah diberikan tindakan
-        Peningkatan toleransi aktivitas tanpa keluhan sakit
-        Berpartisipasi dalam aktivitas yang dilakukan
Mandiri:
1.  Bantu aktvitas klien

2.    Latihan mobilisasi secara bertahap


3.     Anjurkan klien untuk tidak langsung berjalan saat bangun tidur, duduk dahulu sebelum beraktivitas dan mengurangi kerja berlebih
4.     Kaji respon posisi terhadap aktivitas, perhatikan frekuensi nadi lebih dari 20x/menit diatas frekuensi istirahat


-             Kebutuhan aktivitas klien terpenuhi
-          Kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatan kerja jantung tiba-tiba
-             Untuk mengurangi cidera         terhadap klien


-             Menyebutkan parameter membantu dalam mengkaji respon fisiologi terhadap stress aktivitas


DAFTAR PUSTAKA

-          Doengoes,Marylinn E, (2000) Rencana Asuhan Keperawatan : Pendokumentasian untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran,EGC
-          Brunner & suddarth (2002) Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah vol 2,Jakarta : EGC